Minggu, 17 April 2011

QUANTUM IKHLAS

Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati

Photobucket

Kesuksesan akan datang jika dalam ikhtiarnya manusia berhasil bersyukur, menikmati prosesnya dan menyerahkan seluruh urusan dan kepentingan hanya kepada Tuhan sang Pencipta.

Nasib mencerminkan karakternya. Karakter berasal dari kebiasaan dan tindakannya. Tindakan dari pikiran yang bermuara dari perasaan.

Anda bisa “mengatur” perasaan anda untuk mengubah nasib.

Percaya pada diri sendiri dan Tuhan adalah salah satu unsur utama ikhlas.

Kegagalan bukanlah nasib, melainkan serangkaian keputusan yang kurang tepat, dan selalu bisa di-reset, diputar kembali ke arah keberhasilan.

Manusia dilahirkan dengan default factory setting (fitrah) yang murni (kemudahan dalam hidup) dari Tuhan. Namun akibat dari pengalaman dan ketidaktepatan berpikir atau prasangka, sehingga hidupnya berubah menjadi sulit.

Mengidentifikasikan gangguan/kesalahan pada seseorang dapat dilihat dari kualitas hidup seseorang, seperti kesehatan, hubungan dengan sesama, keuangan, pikiran dan perasaan.

Manusia adalah magnet, dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya-tarik (undangan) nya sendiri. (Elizabeth Towne)

Kita sering “bingung” mengapa kita sering “dikerumuni” oleh hal-hal yang tidak kita sukai. Padahal kita selalu berusaha menghindarinya. Itu karena pikiran dan perasaan kita memancarkan gelombang ketakutan maka hal-hal menakutkanlah yang akan tertarik oleh perasaan kita itu.

Anda mendapatkan apa yang anda pikirkan meskipun anda tidak menginginkannya.

Berpikir tentang sesuatu – baik ataupun buruk – sama artinya dengan merencanakan sesuatu itu untuk terjadi.

Hindari mengeluh. Perhatikan betul kata-kata yang anda ucapkan dan yang tidak terucap (di hati).

Tuhan mengabulkan doa setiap orang. Dan Ia mengabulkan doa yang ada di hati manusia, bukan yang terucap dimulut.

Yang ada dihati anda adalah sama dengan apa yang selalu anda pikirkan (fokuskan). Ketika anda memikirkan sesuatu (positif atau negatif) terus-menerus, artinya anda sedang mengarahkan energi anda ke sana.

Pikirkan hanya pada apa-apa yang anda inginkan untuk terjadi.

Otak kiri untuk berpikir analitis dan logis, otak kanan untuk kemampuan spasial, kreatifitas dan imajinatif.

Kedua belahan otak ini sebenarnya selalu melakukan komunikasi.

Semakin otak kita bekerja sendiri-sendiri, hidup kita semakin didominasi oleh perasaan terpisah, takut, cemas, terkucil dan semakin buruk prasangka kita.

Dengan keselarasan kedua sisi otak yang meningkat, perbedaan di dunia akan terlihat lebih tipis atau bahkan hilang sehingga rasa damai dan rasa menyatu serta prasangka baik dapat lebih dirasakan kehadirannya.

Manusia yang dapat mencapai keseimbangan antara keduanya akan berhasil hidup di dunia dan akhirat.

Photobucket